1 tahun 7 bulan

Lama ngga nulis di blog. Tsurayya sudah besar πŸ˜… sudah 1 tahun lebih 7 bulan. 

Selama ini ngga kepikiran nulis perkembangannya. Sibuk sama olshop, ngejar cuan πŸ₯΄.

Apalagi di tengah masa pandemi, merasa terdorong buat terus aktif tiap hari. Biar bisa survive, ngirim orang tua, dan punya tabungan.

Belakangan musim sedang mengalami peralihan. Cuacanya berubah-ubah secara ekstreem, ditambah imunitas yang kurang stabil, juga istirahat yang tidak menentu, tumbanglah sudah. 

Masa drop bikin agak malas mengurus olshop. Tapi ngga tahu, namanya sudah kebiasaan, tiap buka HP ya pasti updet story. Alhamdulillah masih closing-closing. Awal bulan terasa tenang. 

Sekarang buka blog lagi. Baca diary saat hamil, di blog. Lah ternyata sudah sangat lama ngga nulis. Bahkan tak banyak cerita tentang si bayi setelah ia terlahir. 

Berbagai cerita kutulis di facebook dan visualnya kushare di instagram. Hmm rupanya menjadi seorang Ibu ada kebahagiaan khusus saat mendokumentasikan perkembangan anak. Apalagi anak pertama. 

Selain untuk kenang-kenangan, juga bermanfaat sebagai ruang rehat, ruang ekspresi dan tempat mengendorkan pikiran agar psikis mahmud tetap terjaga. 

🌸🌸🌸

Aya..

Tumbuh dengan sangat baik melebihi ekspektasi kami. Jarang rewel, jarang sakit, aktif, cerewet walau ucapannya belum jelas, kemayu, grapyak dan hangat.

Paling suka melihat rona wajah cerianya di berbagai momen.

Ketika bangun tidur dan ia dapati orang tuanya berada di kanan kirinya, menatapnya penuh bahagia, ia tersenyum puas, wajahnya menampakkan kedamaian luar biasa. Sesekali sun kami satu persatu. 

Kami sering mengajaknya ke sekolahan, bertemu kawan-kawan, ikut belajar. Sering kuajak pula ia main ke PAUD bertemu anak-anak, ikut main ikut tertawa ria. Lalu pandemi datang sekolah ditutup. 

Saat ini kami mudik ke Tegal, sudah hampir 5 bulan, kalau sesuai hitungan madrasah dinniyah pondok terhitung satu semester. Suami ijin mengajar se-semester ini. 

Kampung halaman suami di dekat area wisata Guci serta wisata lainnya. Banyak destinasi yang bisa kami kunjungi meski wisata air tentu masih ditutup. Kami memilih waktu-waktu yang sekiranya sepi, atau hanya muter-muter pakai motor melihat gunung menjulang, kembang-kembang di pinggiran jalan, dan ragam panaroma alam yang bikin fresh pikiran.

Aya sendiri merasa happy habis diajak main ke luar. Walau sekedar melihat area persawahan, main di taman sekolah yang lengang, atau melihat hijau-hijau yang luas membentang mengelilingi Guci.

🌸🌸🌸

Salah satu kegemaran Aya di usia ini adalah ikut simbahnya ngaji. Sebelum madrasah di liburkan sesekali saya ajak ke TPQ ikut masuk ke kelas simbah. 

Di sini program belajarnya sangat intensif jadi tidak cukup hanya sekolah siang, sore atau malam hari pun anak-anak berdatangan untuk belajar mengaji memperbaiki bacaan. 

Tiap ada suara mungil mengucap salam ba'da maghrib, apa pun aktivitas yang sedang dilakukan terhenti, Aya berlari menuju arah pintu menyambut kawan-kawannya. 

Setelah itu ikut buka-buka buku panduan, ndremimil ikut belajar ngaji. Biasanya betah sampai semua anak selesai sorogan dan dia masih buka-buka buku a ba ta sambil pura-pura baca. 

🌸🌸🌸

Dulu, Aya bukan tipikal bayi yang suka begadang. Tapi makin ke sini, makin sering tidur larut malam. Kami siasati berbagai macam cara. Ngajak jalan-jalan sore. Mengusahakannya untuk ngga tidur habis maghrib,kadang berhasil kadang tidak.

Semoga kedepan makin disiplin lagi istirahatnya. 

🌸🌸🌸







Comments

Popular posts from this blog

Masa Pandemi πŸ₯Ί

Gadget

Otw 2 tahun